Proklamasi menjadi peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia. Proklamasi menjadi tonggak sejarah berdirinya bangsa Indonesia menjadi negara yang merdeka dan berdaulat. Proklamasi menjadikan bangsa Indonesia lepas dari penjajahan. 

Berikut ini 4 peristiwa penting sebelum Proklamasi yang harus kita ketahui.

1. Pembentukan BPUPKI dan PPKI

Pada akhir tahun 1944 Jepang yang menjajah Indonesia mengalami kekalahan pada perang Pasifik. lalu Jepang janji ingin memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Untuk kepentingan kemerdekaan Indonesia, Jendral Kumakichi membentuk Badan Penyelidik Usha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Cosakai yang  dipimpin oleh Radjiman Wedyodiningrat kemudian diganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Junbi Inkai dan dipimpin oleh Ir Soekarno 

Namun pada tanggal 6 Agustus 1945, Kota Hiroshima Jepang dijatuhi bom atom pertama oleh Amerika Serikat. 9 Agustus 1945, Kota Nagasaki Jepang dijatuhi bom atom kedua oleh Amerika Serikat. Peristiwa itu mendorong Jepang untuk mempersembahkan kemerdekaan Indonesia menjadi tanggal 24 Agustus 1945

Pada 12 Agustus 1945 perwakilan Jepang, Marsekal Terauchi, bertemu dengan pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat di Dalat, Vietnam. Marsekal Terauchi memberitahukan bahwa Jepang akan memberikan Indonesia kemerdekaan.

Kemudian pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Akibatnya terjadi kekosongan kekuasaan di Indonesia.

 2. Peristiwa Rengasdengklok

Setelah berita Jepang menyerah kepada Sekutu, bangsa Indonesia mempersiapkandirinya untuk merdeka. Perundinag perundingan diadakan di antara tokoh pemuda dan golongan tua

Golongan pemuda dan golongan tua mengalami perbedaan pendapat kapan seharusnya Proklamasi dilakukan. Golongan muda seperti Sutan Syahrir, Wikana, Chaerul Saleh, Sukarni menginginkan agar Proklamasi segera dilakukan. Mereka ingin mendapatkan kemerdekaan dengan perjuangan sendiri dan bukan karena hadiah dari Jepang. Namun golongan Tua seperti Sukarno, Moh. Hatta menginginkan Indonesia di proklamirkan sesuai rencana yaitu tanggal 24 Agustus 1945

Pada 16 Agustus 1945 dini hari para pemuda membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok. Para pemuda ingin meyakinkan Soekarno dan Hatta agar segera memproklamasikan kemerdekaan dan tidak tergantung dengan Jepang. Mereka meyakinkan bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu dan itu adalah saat yang tepat untuk segera merdeka.

Ahmad Subardjo pun datang ke Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno dan Hatta serta memberi keyakinan kepada para pemuda bahwa Proklamasi akan dilakukan tapi tak boleh tergesa-gesa. Ia juga menyebutkan bahwa Proklamasi akan dilakukan pada 17 Agustus 1945 selambat-lambatnya pukul 12.00 siang.

3. Perumusan Teks Proklamasi

Setelah dari Rengasdengklok, Soekarno dan rombongan kembali ke Jakarta dan segera melakukan pertemuan untuk membahas persiapan Proklamasi kemerdekaan. Pertemuan itu dilakukan di kediaman Laksamana Maeda yang saat itu digunakan sebagai Kepala Kantor Penghubung Angkatan Laut Jepang.

Di sana Soekarno, Hatta, Sukarni, Ahmad Soebardjo, Mbah Diro dan BM Diah melakukan rapat untuk menentukan isi teks Proklamasi. Setelah disepakati mengenai isi teks Proklamasi kemudian ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta yang menjadi wakil bangsa Indonesia sebab mereka memiliki pengaruh yang besar bagi rakyat Indonesia.

Setelah itu, Soekarno memerintahkan Sayuti Melik untuk mengetik teks Proklamasi. Akhirnya dini hari pada pukul 04.00 tanggal 17 Agustus 1945, teks Proklamasi selesai diketik dan ditandatangani. Berikut ini isi teks Proklamasi yang sudah diketik oleh Sayuti Melik.  

Proklamasi

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan dll, diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 Tahoen '45

Atas nama bangsa Indonesia

Soekarno - Hatta

4. Pembacaan Teks Proklamasi

Pembacaan teks Proklamasi dilakukan pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 di kediaman Soekarno di Jl. Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta (Jl. Proklamasi) pada pukul 10.00 pagi. Para tokoh perjuangan serta rakyat Indonesia berkumpul untuk menyaksikan teks Proklamasi dibacakan dan melihat pengibaran bendera Merah Putih.

Setelah Soekarno yang didampingi Hatta membacakan teks Proklamasi, bendera Sang Saka Merah Putih yang dijahit oleh ibu Fatmawati juga dikibarkan oleh Suhud dan Latief Hendradiningrat. Saat pengibaran bendera para hadirin yang datang pun menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Indonesia pun dinyatakan telah merdeka dari penjajahan dengan perjuangan tak kenal menyerah dari para pahlawan. Meskipun banyak hal yang masuk dan argumen akhirnya para tokoh bisa mempersatukan diri karena memiliki cita-cita yang sama yaitu ingin merdeka.

Dalam Surat Ibrahi di firmankan:

وإذ قال موسى لقومه ٱذكروا نعمة ٱلله عليكم إذ أنجىكم من ءال فرعون يسومونكم سوء ٱلعذاب ويذبحون ألبنك مني كوم سوء ٱلعذاب ويذبحون ألبنك سوء ٱلعذاب ويبحون ألبنك ماني كوم سوء ٱلعذاب ويبح, ألب, مان, سوء ٱلعذاب, ويذبح, ألب, مان, سوء, ٱلعذاب , ويذب, أنج, من

Dan (ingatlah), when Musa berkata kepada kaumnya: "Ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia menyelamatkan kamu dari (Fir'aun dan) pengikut-pengikutnya, mereka menyiksa kamu dengan siksa yang pedih, mereka menyembelih anak-anak laki-lakimu, membiarkan hidup anak-anak perempuanmu dan pada yang demikian itu ada cobaan yang besar dari Tuhanmu ". (QS Ibrahim: 6)

Setelah peristiwa - peristiwa penting sebelum Proklamasi dibacakan. kita bisa melihat bagaimana kerasnya perjuangan para pahlawan. Semua yang dilakukan penjajah kepada bangsa Indonesia adalah ujian besar bagi kesabaran rakyat Indonesia, maka Allah menghapus kesabaran rakyat Indonesia dengan kemenangan. Kemerdekaan bangsa Indonesia adalah anugerah luar biasa yang telah diberikan Allah swt. 




Categories:

Leave a Reply